Pages

Ads 468x60px

Jumat, 26 April 2013

KULTUR JARINGAN KENTANG

KULTUR JARINGAN KENTANG

                               Definisi Kultur Jaringan    

Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik. Sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Teori sel atau yang lebih dikenal dengan teori totipotensi menyatakan bahwa setiap sel tanaman hidup mempunyai informasi genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman utuh jika kondisinya sesuai. Sel-sel tersebut merupakan kesatuan biologis terkecil yang mempunyai kemampuan untuk mengadakan berbagai aktivitas hidup, seperti: metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan beregenerasi.
Tujuan pokok penerapan perbanyakan dengan teknik kultur jaringan adalah produksi tanaman dalam jumlah besar pada waktu singkat, terutama untuk varietas-varietas unggul yang baru dihasilkan. Dalam bidang pertanian kultur jaringan berproduksi tanaman bebas virus dengan teknik kultur meristem. Untuk produksi bahan-bahan farmasi dimana sel-sel kultur juga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan yang dibutuhkan manusia dengan tingkat produksi per-unit berat kering yang setara atau lebih tinggi dari tanaman asalnya.

      Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kultur Jaringan

Kelebihan teknik kultur jaringan adalah :
  • Dapat memperbanyak tanaman tertentu yang sangat sulit dan lambat diperbanyak secara konvensional.
  • Dalam waktu singkat dapat menghasilkan jumlah bibit yang lebih besar.
  • Perbanyakannya tidak membutuhkan tempat yang luas.
  • Dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa mengenal musim.
  • Bibit yang dihasilkan lebih sehat dan dapat memanipulasi genetik dan biaya pengangkutan bibit lebih murah.
Kelemahan teknik kultur jaringan adalah :
  • Dibutuhkannya biaya yang relatif lebih besar untuk pengadaan laboratorium.
  • Dibutuhkan keahlian khusus untuk mengerjakannya dan tanaman yang dihasilkan berukuran kecil dengan kondisi aseptik.
  • Terbiasa dilingkungan hidup dengan kelembaban tinggi dan relatif stabil sehingga perlu perlakuaan khusus setelah aklimatisasi dan perlu penyesuaian lagi untuk kelingkungan eksternal.


 Teknik Kultur Jaringan pada Tanaman Kentang
                                
                                 Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah :
  1. Pemilihan dan Penyiapan Tanaman Induk Sumber Eksplan

Sebelum melakukan kultur jaringan pada suatu tanaman kentang, kegiatan yang pertama harus dilakukan adalah memilih bahan induk yang akan diperbanyak. Tanaman kentang tersebut harus jelas jenis, spesies, dan varietasnya serta harus sehat dan bebas dari hama dan penyakit. Tanaman kentang indukan sumber eksplan tersebut harus dikondisikan dan dipersiapkan secara khusus di rumah kaca atau greenhouse agar eksplan yang akan dikulturkan sehat dan dapat tumbuh baik serta bebas dari sumber kontaminan pada waktu dikulturkan secara in-vitro.
Lingkungan tanaman induk kentang yang lebih higienis dan bersih dapat meningkatkan kualitas eksplan. Pemeliharaan rutin yang harus dilakukan meliputi: pemangkasan, pemupukan, dan penyemprotan dengan pestisida (fungisida, bakterisida, dan insektisida), sehingga tunas baru yang tumbuh menjadi lebih sehat dan dan bersih dari kontaminan. Selain itu pengubahan status fisiologi tanaman induk kentang sebagai sumber eksplan kadang-kadang perlu dilakukan seperti memanipulasi parameter cahaya, suhu, dan zat pengatur tumbuh. Manipulasi tersebut bisa dilakukan dengan mengondisikan tanaman induk dengan fotoperiodisitas dan temperatur tertentu untuk mengatasi dormansi serta penambahan ZPT seperti sitokinin untuk merangsang tumbuhnya mata tunas baru dan untuk meningkatkan reaktivitas eksplan pada tahap inisiasi kultur.

Syarat-syarat eksplan yang baik :

a. Berasal dari induk yang sehat dan subur.
b. Berasal dari induk yang diketahui jenisnya.
c. Tempat tumbuh pada lingkungan yang baik.
  1. Ukuran tunas optimal sekitar 5 cm tingginya ( biasanya ukuran tunas    yang bisa dipakai sebagai eksplan adalah tunas yang berukuran antara 5 – 10 cm),bukan tunas yang baru tumbuh atau yang sudah kelewat besar.



2. Inisiasi Kultur

Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan pada tanaman kentang adalah bagian tunas.
Tujuan utama dari propagasi secara in-vitro tahap ini adalah pembuatan kultur dari eksplan yang bebas mikroorganisme serta inisiasi pertumbuhan baru (Wetherell, 1976) tahap ini mengusahakan kultur yang aseptik atau aksenik. Aseptik berarti bebas dari mikroorganisme maupun penyakit, sedangkan aksenik berarti bebas dari mikroorganisme yang tidak diinginkan. Dalam tahap ini juga diharapkan bahwa eksplan yang dikulturkan akan menginisiasi pertumbuhan baru, sehingga akan memungkinkan dilakukannya pemilihan bagian tanaman yang tumbuhnya paling kuat,untuk perbanyakan (multiplikasi) pada kultur tahap selanjutnya (Wetherell, 1976).
Masalah yang sering dihadapi pada kultur tahap ini adalah terjadinya pencokelatan atau penghitaman bagian eksplan (browning). Hal ini disebabkan oleh senyawa fenol yang timbul akibat stress mekanik yang timbul akibat pelukaan pada waktu proses isolasi eksplan dari tanaman induk. Senyawa fenol tersebut bersifat toksik, menghambat pertumbuhan atau bahkan dapat mematikan jaringan eksplan.
3. Sterilisasi

Sterilisasi adalah suatu kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril. Tunas hidup di atas tanah sering banyak tanah yang melekat perlu dibersihkan hal ini karena pada eksplan tunas khususnya pada kentang mengandung jamur seperti fusarium.

4. Multiplikasi atau Perbanyakan Propagul

Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan pada kentang. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar. Tahap ini bertujuan untuk menggandakan propagul atau bahan tanaman yang diperbanyak seperti tunas atau embrio, serta memeliharanya dalam keadaan tertentu sehingga sewaktu-waktu bisa dilanjutkan untuk tahap berikutnya. Pada tahap ini, perbanyakan dapat dilakukan dengan cara merangsang terjadinya pertumbuhan tunas cabang dan percabangan aksiler atau merangsang terbentuknya tunas pucuk tanaman secara adventif, baik secara langsung maupun melalui induksi kalus terlebih dahulu. Seperti halnya dalam kultur fase inisiasi, di dalam media harus terkandung mineral, gula, vitamin, dan hormon dengan perbandingan yang dibutuhkan secara tepat (Wetherell, 1976). Hormon yang digunakan untuk merangsang pembentukan tunas tersebut berasal dari golongan sitokinin seperti BAP, 2-iP, kinetin, atau thidiadzuron (TDZ). Kemampuan memperbanyak diri yang sesungguhnya dari suatu perbanyakan secara in-vitro terletak pada mudah tidaknya suatu materi ditanam ulang selama multiplikasi (Wetherell, 1976). Eksplan tanaman kentang dalam kondisi bagus dan tidak terkontaminasi dari tahap inisiasi kultur dipindahkan atau disubkulturkan ke media yang mengandung sitokinin. Subkultur dapat dilakukan berulang-ulang kali sampai jumlah tunas yang kita harapkan, namun subkultur yang terlalu banyak dapat menurunkan mutu dari tunas yang dihasilkan, seperti terjadinya penyimpangan genetik (aberasi), menimbulkan suatu gejala ketidak normalan (vitrifikasi) dan frekuensi terjadinya tanaman off-type sangat besar.

  1. Pemanjangan Tunas, Induksi, dan Perkembangan Akar

Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri). Tujuan dari tahap ini adalah untuk membentuk akar dan pucuk tanaman yang cukup kuat untuk dapat bertahan hidup sampai saat dipindahkan dari lingkungan in-vitro ke lingkungan luar. Dalam tahap ini, kultur tanaman akan memperoleh ketahanannya terhadap pengaruh lingkungan, sehingga siap untuk diaklimatisasikan (Wetherell, 1976). Tunas-tunas yang dihasilkan pada tahap multiplikasi di pindahkan ke media lain untuk pemanjangan tunas. Media untuk pemanjangan tunas mengandung sitokinin sangat rendah atau tanpa sitokinin. Tunas tersebut dapat dipindahkan secara individu atau berkelompok. Pemanjangan tunas secara berkelompok lebih ekonomis daripada secara individu. Setelah tumbuh cukup panjang, tunas tersebut dapat diakarkan. Pemanjangan tunas dan pengakarannya dapat dilakukan sekaligus atau secara bertahap, yaitu setelah dipanjangkan baru diakarkan. Pengakaran tunas in-vitro dapat dilakukan dengan memindahkan tunas ke media pengakaran yang umumnya memerlukan auksin seperti NAA atau IBA. Keberhasilan tahap ini tergantung pada tingginya mutu tunas yang dihasilkan pada tahap sebelumnya.
  1. Aklimatisasi

Dalam proses perbanyakan tanaman kentang secara kultur jaringan, tahap aklimatisasi planlet merupakan salah satu tahap kritis yang sering menjadi kendala dalam produksi bibit secara masal. Pada tahap ini, planlet atau tunas mikro dipindahkan ke lingkungan di luar botol seperti rumah kaca , rumah plastik, atau screen house (rumah kaca kedap serangga). Proses ini disebut aklimatisasi. Aklimatisasi adalah proses pengkondisian planlet atau tunas mikro (jika pengakaran dilakukan secara ex-vitro) di lingkungan baru yang aseptik di luar botol, dengan media tanah, atau pakis sehingga planlet dapat bertahan dan terus menjadi bibit yang siap ditanam di lapangan. Prosedur pembiakan dengan kultur jaringan baru bisa dikatakan berhasil jika planlet dapat diaklimatisasi ke kondisi eksternal dengan keberhasilan yang tinggi.
Tahap ini merupakan tahap kritis karena kondisi iklim mikro di rumah kaca, rumah plastik, rumah bibit, dan lapangan sangatlah jauh berbeda dengan kondisi iklim mikro di dalam botol. Kondisi di luar botol bekelembaban nisbi jauh lebih rendah, tidak aseptik, dan tingkat intensitas cahayanya jauh lebih tinggi daripada kondisi dalam botol. Planlet atau tunas mikro lebih bersifat heterotrofik karena sudah terbiasa tumbuh dalam kondisi berkelembaban sangat tinggi, aseptik, serta suplai hara mineral dan sumber energi berkecukupan. Disamping itu tanaman kentang tersebut memperlihatkan beberapa gejala ketidak normalan, seperti bersifat sukulen, lapisan kutikula tipis, dan jaringan vaskulernya tidak berkembang sempurna, morfologi daun abnormal dengan tidak berfungsinya stomata sebagai mana mestinya. Strutur mesofil berubah, dan aktifitas fotosintesis sangat rendah. Dengan karakteristik seperti itu, palanlet atau tunas mikro mudah menjadi layu atau kering jika dipindahkan ke kondisi eksternl secara tiba-tiba. Karena itu, planlet atau tunas mikro tersebut diadaptasikan ke kondisi lngkungan yang baru yang lebih keras. Dengan kata lain planlet atau tunas mikro perlu diaklimatisasikan.

  Manfaat Kultur jaringan pada tanaman kentang

            Pelaksanaan teknik kultur jaringan ternyata dapat memberikan         keuntungan.Manfaat dari kultur jaringan pada tanaman kentang tersebut        yaitu :
  1. Bibit (hasil) yang di dapat berjumlah banyak dan dalam waktu yang singkat
  2. Sifat identik dengan induk
  3. Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
  4. Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa
  5. Perbanyakan cepat dari klon
  6. Keseragaman genetik
  7. Kondisi aseptic
  8. Seleksi tanaman
  9. Stok mikro
  10. Lingkungan terkontrol
  11. Konservasi genetik
  12. Teknik kultur jaringan dapat digunakan untuk menyelamatkan hibrida dari spesies yang tidak kompatible melalui kultur embrio atau kultur ovule
  13. Tanaman haploid dapat diperoleh melalui kultur anther
  14. Produksi tanaman sepanjang tahun
  15. Perbanyakan vegetatif untuk spesies yang sulit diperbanyak secara normal dapat dilakukan melalui kultur jaringan.

 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada             
      kultur jaringan

1. Bentuk Regenerasi dalam Kultur In Vitro: pucuk aksilar, pucuk
    adventif, embrio somatik, pembentukan protocorm like bodies, dll
2.Eksplan
Merupakan bagian tanaman yang dipergunakan sebagai bahan
   awal untuk perbanyakan tanaman. Faktor eksplan yang penting adalah
   genotipe/varietas, umur eksplan, letak pada cabang, dan seks
   (jantan/betina). Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagi      eksplan
   adalah pucuk muda, batang muda, daun muda, kotiledon, hipokotil,
   endosperm, ovari muda, anther, embrio, dan lain-lain.
3.Media Tumbuh
Di dalam media tumbuh mengandung komposisi garam anorganik, zat
   pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media. Terdapat 13 komposisi media
   dalam kultur jaringan, antara lain: Murashige dan Skoog (MS), Woody
   Plant Medium (WPM), Knop, Knudson-C, Anderson dll. Media yang
   sering digunakan secara luas adalah MS.
4. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman
Faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan ZPT adalah
    konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masa induksi dalam kultur
    tertentu. Jenis yang sering digunakan adalah golongan Auksin seperti
    Indole Aceti Acid(IAA), Napthalene Acetic Acid (NAA), 2,4-D, CPA
    dan Indole Acetic Acid (IBA). Golongan Sitokinin seperti Kinetin,
    Benziladenin (BA), 2I-P, Zeatin, Thidiazuron, dan PBA. Golongan
    Gibberelin seperti GA3. Golongan zat penghambat tumbuh seperti
    Ancymidol, Paclobutrazol, TIBA, dan CCC.
5. Lingkungan Tumbuh
Lingkungan tumbuh yang dapat mempengruhi regenerasi tanaman
    meliputi temperatur, panjang penyinaran, intensitas penyinaran,
    kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur.



  Kesimpulan

                                 Kultur jaringan merupakan salah satu penerapan dari bioteknologi modern yang di gunakan untuk memperbanyak suatu tanaman dengan cara mengisolasi bagian dari suatu tanaman kemudian menumbuhkannya dalam kondisi aseptik.Tujuan dari kultur jaringan adalah  untuk menciptakan tanaman baru dalam jumlah yang banyak secara cepat dan dalam waktu yang singkat serta untuk mendapatkan bibit yang bebas dari hama dan  penyakit.
Salah satu penerapan dari teknik kultur jaringan adalah pada tanaman kentang.Tanaman kentang di pilih karena tanaman ini bisa di perbanyak melalui proses kultur jaringan.Salah satu syarat dari kultur jaringan ini adalah dengan penggunaan eksplan, dengan eksplan yang baik akan di dapatkan bibit yang baik pula.


DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, D.  2009. Induksi Umbi Mikro Tanaman Daun Dewa (Gynura pseudochina (Lour.)DC) Secara In Vitro Pada Beberapa Konsentrasi Sukrosa dan Retardan. Skripsi. Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Kusumaningrum, I.S. 2007. Evaluasi Pertumbuhan In Vitro dan Produksi Umbi Mikro Beberapa Klon Kentang (Solanumtuberosum L.) Hasil Persilangan Kultivar Atlantik dan Granola. Skripsi. Program Studi Hortikultura Fakultas Pertanian Bogor
Wattimena, G.A. 2011. Bioteknologi dalam Pemuliaan Tanaman. Bogor. IPB Press

Selasa, 09 April 2013

PT FUTURE PALM OIL

PT FUTURE PALM OIL adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang perkebunan terutamauntuk tanaman kelapa sawit.Perusahaan ini beralamat di Jln.Ahmad Maemuni Sumbar.Perusahaan ini di bangun pada tanggal 09 Juli 2003 dan telah mempunyai sertifikasi dari pemerintah.PT FUTURE PALM OIL adalah Perkebunan kelapa sawit yang dicetuskan dengan dasar aspek agrobisnis yang menjadikan primadona investasi sektor non migas, lebih khusus lagi bagi agrobisnis perkebunan kelapa sawit untuk menunjang program pemerintah yang sedang gencarnya mensosialisasikan biodiesel dan turunannya.

PT FUTURE PALM OIL kedepannya akan lebih diberdayakan, dengan tujuan membagikan profit kebun kepada masyarakat sekitar kebun secara langsung, walaupun pada dasarnya secara tidak langsung kami tetap memberikan keuntungan berupa ketersediaan lapangan kerja dan program community depelopment.
.Disamping itu Kelapa sawit tersebut banyak di manfaatkan dan tidak ada bagian yang di buang misalnya saja pelepahnya bisa di jadikan bahan kayu bakar,tandan buahnya bisa di jadikan bahan bakar biogas atau bisa di jadikan pupuk,oleh karena itu saya TRI ANDRIYANTO sebagai pemilik sekaligus sebagai direktur utama mendirikan perusahaan ini. Saya yakin kedepannya perusahaan ini akan sukses dan berkembang seperti perusahaan yang sudah lama berdiri dan juga bisa menyetarakan produk yang sudah ada-ada.Perusahaan ini belum mengolah kelapa sawit sendiri karena belum mempunyai pabrik sehingga kami menjual TBS ke pabrik terdekat.PT FUTURE PALM OIL baru mempunyai lahan sebesar 10 hektar di lahan yang di tanami oleh kelapa sawit dan 4 hektar untuk kantornya.Adapun umur kelapa sawit yang ada pada lahan kami sekitar 5-10thn.
Adapun PT FUTURE PALM OIL ini juga mempunyai sebuah visi dan misi agar perusahaan ini bisa berkembang dengan baik yaitu
Visi :
“Menjadi Perusahaan agribisnis berbasis kemitraan terdepan di Indonesia”

Misi :
1. Mengelola bisnis kelapa sawit secara profesional untuk menghasilkan produk berkualitas yang dikehendaki pasar.
2. Menumbuhkembangkan prinsip kemitraan usaha sebagai basis dalam pengelolaan bisnis untuk mencapai kinerja unggul.
3. Melaksanakan kemitraan yag serasi dan berkesinambungan
4. Memposisikan karyawan sebagai pilar utama organisasi dan mitra usaha serta stakeholder lainnya sebagai pendukung dalam menciptakan nilai perusahaan.
5. Memegang prinsip tata kelola yang baik dan nilai-nilai luhur perusahaan dalam berperilaku dan dalam bisnis perusahaan.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PT FUTURE PALM OIL
 
Struktur organisasi :
Direktur  Utama                                                                    : TRI ANDRIYANTO
Sekretaris                                                                              :Sinta Fahriza
Marketing                                                                              :Dwi Ginanjar
Budi Setyanita
Farhan Abdullah    
Susi Anggraini
Manager                                                                                :Hudi Utoyo
Vika siswanto          
Assisten manager                                                               :Siswanto Nugroho
Deni Wahyu
Sidiq Bastian
 Personalia                                                                            : Ridwan rahardian
                                                                                                   Rizki aditia
Supervisior    `                                                                       : Deni utomo
Gilang sulistio
Leksi rizqi
Abraham simay
                                                                                                David paristu

Mandor                                                                                  : Deni Chandra
Wahyu Setyaji
Hendarman
Bangkit Fiksa
Singkam Arif 
Arifki eka putra
Putra sentosa
Braham kurnia
Aji siswono
Hendro kisworo
Leni indriani
 Krani                                                                                                 :Sinta Setyani
                                                                                                Listiyani
                                                                                                Wahyu anggita
Siti yuliana
 Dewi sukmawati

KOMODITAS PERUSAHAAN
Perusaahaan ini bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit .Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan penghasil minyak nabati yang bisa diandalkan dan merupakan komoditas perkebunan di Indonesia. Kelapa sawit menyumbang devisa cukup besar bagi pembangunan karena  pada   tahun  2005  volume  ekspor 10 376 200 ton minyak   sawit  mentah  (CPO)  mencapai   nilai   US $ 3 756 283 000 kelapa sawit memiliki potensi yang sangat besar.
Selain digunakan sebagai minyak goreng, minyak kelapa sawit  juga digunakan oleh berbagai industri sebagai bahan utama atau campuran untuk menghasilkan produk-produk bahan  makanan,  kosmetika, obat-obatan, serta industri berat dan ringan. Karena kegunaannya itu, minyak kelapa sawit banyak dibutuhkan, sehingga perlu terus dilakukan peningkatan produksi minyak kelapa sawit untuk memenuhi permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kelapa sawit adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya (SDM), yaitu dengan menciptakan SDM yang memiliki kemampuan memadai dan menguasai bidang kerjanya. Selain peningkatan produksi kelapa sawit, perlu juga diperhatikan kualitas minyak kelapa sawit. Salah satu penilaian kualitas minyak kelapa sawit adalah kandungan Asam Lemak Bebas (ALB), selain warna, kadar kotoran dan kadar air minyak. Menurut Badan Standardisasi Nasional (1992), kandungan ALB (sebagai asam palmitat) dalam minyak  kelapa  sawit  yang memenuhi  syarat  Standar  Nasional  Indonesia (SNI)  maksimum  5.00 % (bobot/bobot). Oleh karena itu, kualitas minyak kelapa sawit perlu diperhatikan. Kualitas minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terkait dengan cara pemanenan sampai proses penanganan pasca panen tandan buah segar (TBS).
Dalam pengelolaan penanganan TBS di kebun kelapa sawit, faktor transportasi mendapat perhatian khusus. Keterlambatan pengangkutan TBS (restan) ke pabrik kelapa sawit (PKS) akan mempengaruhi proses pengolahan, kapasitas olah, dan mutu produk akhir (Pahan, 2008). Faktor transportasi meliputi jarak pengangkutan TBS ke PKS, keadaan/kondisi jalan, kondisi topografi lahan, serta jumlah dan kondisi alat angkut. Selain itu, ketepatan penanganan bahan juga dipengaruhi oleh bagaimana perbandingan antara volume produksi kebun dengan volume penerimaan dan kapasitas pabrik kelapa sawit. Oleh karena itu, dibutuhkan  sistem dan perencanaan yang tepat.

PENANGANAN QUALITY CONTROL

Perusahaan ini memiliki penangan kontrol yang ketat dari mulai penanaman hingga proses pemanenan .Kriteria matang panen yang digunakan di perusahaan  adalah apabila terdapat 1 brondolan jatuh di piringan, maka TBS harus dipanen.Brondolan harus dikutip dengan bersih.Untuk memotong tangkai buah menerapkan standar panjang gagang tidak boleh lebih dari 2 cm atau memotong gagang serapat mungkin dengan tandan tetapi jangan sampai melukai buah. Oleh karena itu, disarankan untuk memotong gagang berbentuk “V”.Untuk pengangkutan dilakukan setelah pemanenan saat  hari itu juga supaya   kadar  FFAnya serendah  mungkin saat  akan di olah Panen merupakan kegiatan pemotongan tandan buah segar dari pohon hingga diangkut ke pabrik. Kegiatan pemanenan merupakan kegiatan yang sangat penting karena merupakan sumber pendapatan perusahaan melalui penjualan minyak kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS).


STANDAR PANEN
·  Satu regu pemanen terdiri dari satu dodos atau egrek, 1 pemanen dan 1 kenek brondolan
· Hanya tandan buah masak yang dipanen, yaitu yang sudah membrondol
· Buah matang harus dipanen, tidak boleh tinggal di pokok
· Semua tangkai buah harus dipotong rapat ke buah ≤ 2 cm
· Pemotongan buah tidak boleh ada bagian buah dan brondolan yang tertinggal di batang
· Semua TBS di TPH diberi no pemanen dan jumlah tandan
· Semua brondolan harus di kutip, dimasukkan ke dalam karung, dan di bawa ke TPH
· Pemotongan pelepah dijaga supaya songgo dua
· Pelepah-pelepah yang dipotong harus disusun rapi
· Semua buah dan brondolan hasil panen dikirim ke PKS pada hari yang sama laporan hasil harus akurat

STANDAR PEGAWAI
·                     General manager diangkat berdasarkan keputusan direktur utama yang bertanggung jawab pada direksi.Tugas utama general manager adalah mengawasi semua kegiatan di bidang pertanaman ,administrasi kebun ,pengusahaan material,finansial,personalia,dan pengamanan wilayah kebun termasuk seluruh harta kekayaan perusahaan.General manager dibantu manager kebun yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan kebun secara efektif dan sesuai dengan prosedur kerja yang ditetapkan.
·                     Manager kebun dibantu oleh asisten afdeling/asisten kebun,asisten pabrik,dan kepala tata usaha.
·                     Asisten afdeling bertugas membuat program kerja tahunan yang meliputi RUKB dan RKH.Asisten afdeling dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang supervisior afdeling yang bertanggung jawab mengawasi setiap pekerjaan di lapangan,memeriksa data produksi dan realisasi kerja,invertarisasi alat,bahan dan karyawan,membuat program kerja,menentukan target realisasi perhari,memberikan penilaian hasil kerja terhadap bawahan.Dibawah  supervisor adalah mandor,tugas mandor memeriksa kehadiran karyawan,memberi arahan kepada karyawan sebelum mulai kerja,apel pagi dengan asisten mengenai rencana kerja harian. 
Mandor dibagi menjadi enam bidang yaitu
Ø    Mandor panen
Ø    Mandor pupuk
Ø    Mandor hama penyakit tanaman
Ø    Mandor herbisida
Ø    Mandor dongkel
Ø    Mandor Infrastruktur     

·                     Krani buah bertugas mencatat TBS yang diperoleh pemanen ,mencatat jumlah TBS per blok pada blanko data muat buah dan membawa blanko surat pengantar buah(SPB)yang akan diolah dipabrik.
·                     Pegawai Staf di perusahaan ini adalah General manager,Assisten Manager,sedangkan Pegawai non Staf  adalah Supervisor,Mandor,Krani Buah,Krani Transport,dan Karyawan.Standar Pegawai di perusahaan ini adalah harus bisa menjalankan pekerjaan yang telah diberikan dengan baik dan benar.
PRODUK HASIL OLAH DAN ANALISA HASIL PRODUKSI PERHEKTAR

PT FUTURE PALM OIL belum melakukan pengolahan lanjutan secara mandiri dan masih bekerja sama dengan TPS terdekat.
ANALISISA PRODUKSI PERHEKTAR
Tahun Ke
Produksi (Ton/Ha/Th)
Harga TBS/Kg
Jumlah Pendapatan
Biaya Panen, transp, pemel.
Pendapatan bersih
Pendapatan Per bulan
4
6
1500
9.000.000
6.200.000
 2.800.000
  233.333
5
8
1500
12.000.000
  6.600.000
  5.400.000
   450.000
6
12
1500
18.000.000
  7.400.000
10.600.000
883.333
7
18
1800
32.400.000
  8.600.000
23.800.000
1.983.333
8
22
1800
39.600.000
  9.400.000
30.200.000
2.516.667
9
24
1800
43.200.000
  9.800.000
33.400.000
 2.783.333
10
26
1800
46.800.000
10.200.000
36.600.000
3.050.000



Dalam pengelolaan perusahaan ini kami mengutamakan kerja dengan jujur dan kerja team.
Hubungan antara satu  karyawan dengan karyawan yang lain saling                                                                                                                                                                                                       akrab dan seperti satu  keluarga.
Seorang karyawan di beri amanat dari atasan untuk menyelesaikan tugas yang ada di perusahaan tersebut.Atasan tersebut sudah mempercayai talenta dan kemampuan karyawan tersebut sehingga pergunakan baik-baik.
KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR
Perusahaan memberikan sarana dan prasarana untuk kesejahteraan pegawainya berupa Sekolah Dasar untuk anak-anak pegawai,transportasi umum untuk pegawai pergi ke kota.Perusahaan juga merekrut masyarakat sekitar untuk dijadikan karyawan harian lepas.Di perusahaan juga terdapat klinik untuk melayani pegawai yang membutuhkan penanganan kesehatan.
Bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar adalah dengan memberikan fasilitas dalam bidang pendidikan, yaitu dengan membangun Sekolah Dasar bagi anak-anak setempat. Perusahan berharap dengan adanya sekolah tersebut dapat meningkatkan sumber daya manusia dan memberikan harapan masa depan yang cerah bagi masyarakat sekitar. Perusahaan juga memberikan fasilitas antar jemput sekolah bagi anak-anak yang sekolah di kota, karena tidak tersedianya transpotasi ke kota.

 

Sample text

Sample Text

Sample Text